Antioch International Comunity Incheon
MENJADI MANUSIA BARU
Home
Salam
Sekilas AIC
kesaksian
Silahkan hubungi kami
Jadwal Kegiatan AIC Incheon
Photo dan kegiatan kami
Jadwal Ibadah Mingguan
Links
Serba Serbi
Menara Doa
Dari Anda Untuk Kami
Jadwal Pelayanan

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah Roh. (Yoh 3:5).
 

            Firman ini dikatakan oleh Yesus pada waktu percakapannya dengan Nikodemus tentang kelahiran kembali. Nikodemus bingung apakah untuk lahir kembali dan masuk Kerajaan Allah seseorang perlu masuk lagi ke rahim ibunya dan dilahirkan kembali.

            Dengan jelas Yesus mengatakan bahwa dilahirkan kembali bukan berarti lehir kembali secara daging melainkan secara rohani(ah). Mengapa pula Dia mengatakan bahwa kita harus lahir kembali dari air dan Roh padahal kita sedang hidup karena roh kita masih menyatu dengan daging kita?

            Untuk memahami hal ini mungkin kita perlu meninjau kembali kitab Kejadian di Perjanjian Lama simana setelah menciptakan manusia dan menempatkannya di taman Eden Allah berkata kepada manusia Adam, Semua pohon di dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.(Kej 2:16-17). Apakah maksud Allah mengatakan hal tersebut? Apakah pada hari itu juga setelah Adam dan Hawa melanggar perintah Allah mereka mati? Ternyata Adam masih hidup sampai umur 930 tahun dan bahkan mempunyai keturunan. APakah ini berarti Allah bohong?

            Mungkin kita tidak bisa berkata demikian karena bagi Allah satu hari itu adalah 1000 tahun manusia (baca Yesaya). Hal ini mungkin bisa menerangkan mengapa manusia tertua yang tercatat, yaitu Metusalah, umurnya tidak mencapai 1000 tahun hanya 969 tahun. Selain itu Allah memang tidak bohong karena memang semenjak saat itu dalam alam roh, roh manusia memang mati dalam artian tidak bisa lagi berhubungan dengan makhluk roh secara langsung seperti dulu dimana Adam bisa berbicara dan mendengar A;;ah, malaikat (juga termasuk setan), bahkan hewan. Semenjak hari itu Adam dan Hawa mati dan tidak bisa lagi berhubungan dengan Allah, dengan alam roh.

            Mungkin ada yang menyangkal dan berkata bahwa toh banyak orang yang bisa berbicara dengan dan melihat makhluk roh seperti paranormal, tukang sihir, dukun, ahli spiritisme, ahli magic, supranatural, tapi yang mereka lihat itu adalah roh yang bukan dari Allah. Setan senang kita belajar ini tapi sat ini kita tunda dulu topik ini. Dalam Alkitab jelas bahwa sejak Adam dan Hawa berdosa dan terusir dari taman Eden, manusia tidak bisa bicara dengan Allah kecuali inisiatif untuk itu datang dari Allah (ingat lagi kisah Nabi Musa, Samuel, dll). Semenjak saat itu, sifat kedagingan manusialah yang lebih berperan. Paulus berkata, Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh (Rom 8:5). Sebagian besar manusia hidup menurut daging seperti yang telah dikatakan Paulus mengatakan, Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan,... (terusin sendiri). Berapa banyak dari kita yang pernah minta diramal, bertengkar dengan teman, iri , marah, egois, dan perbuatan lain yang sebenarnya dari lubuk hati kita tahu bahwa itu salah tapi kita tidak kuasa untuk tidak melakukannya. Mengapa? Itu karena kita terikat oleh daging kita dalam dunia kegelapan, penuh dosa, padahal jika kita sungguh-sungguh mengimani Kristus dalam kebenaran maka semanjak kita dibabtis maka kedagingan kita turut disalibkan seperti yang dikatakan dalam kitab Roma 6:4-12.

            Tetapi mengapa banyak orang yang sudah dibabtis kempali lagi ke manusia lama mereka? Banyak diantara kita yang belum memahami ayat Roma 6:4-12 tadi dan masih menjadi hamba dosa sehingga Paulus perlu menulis peringatan di Efesus 4:17-24. Banyak diantara kita belum menjadi menusia baru bahkan makin jauh hubungannya dengan Tuhan. Jika kita sungguh-sungguh menerima dan mengalami Yesus sebagai juruselamat kita dan bertobat maka Yesus akan mengirimi kita Roh Kudus. Ingat apa yang dikatakan Yohanes Pembabtis, Aku membabtis dengan air sebagai tanda pertobatan tapi Ia yang datang kemudian akan membabtis dengan Roh Kudus dan api. Roh Kudus inilah yang memberi jaminan keselamatan pada kita (Rom 8:16). Dialah yang menghibur kita, mengignatkan kita pada Yesus (Yoh 14: 15, 26) dan yagn akan membantu kita menyalahkan perbuatan daging seperti dikatakan pada ayat, ...sebab jika kamu hidup menurut daging kamu kana mati, tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah (Rom 8:13-14.)

            Seperti dikatakan di awal, untuk dapat masuk Kerajaan Allah, manusia perlu mengalami lahir baru oleh air dan roh. Selama ini Roh Kudus sudah ada pada kita sejak menerima Yesus tapi masih banyak benteng-benteng yang menghalangi kerja Roh Kudus misalnya seperti luka batin terhadap orang tua, teman, logika-logika, ikatan roh jahat, dll. Semuanya itu sebaiknya dihilangkan. Kita harus benar-benar menjadikan Yesus sebagai Tuhan kita dalam tiap bidang kehidupan (kuliah, jodoh, keuangan, masa depan, dll). Dengan bekerjanya Roh Kudus maka kita mulai memikirkan hal-hal yang rohaniah seperti rindu dekat dengan Allah, rindu firman Allah, rajin baca Alkitab, rajin berdoa, menolong sesama, menaati perintah Tuhan, dll. Seperti dikatakan dalam Rom 8:5 tadi, Roh di sini ada dalam huruf besar (Roh Kudus) berarti kita harus hidup menurut Roh Kudus dan menyembah Bapa dalam Roh dan juga dalam kebenaran. Mengapa dikatakan harus? Karena Yesus sendiri berkata demikian, ...penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam Roh dan kebenaran sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran.

            Lahir baru merupakan awal dari proses kita menjadi manusia baru dan untuk terus bertumbuh menjadi dewasa maka kita perlu bimbingan Roh Kudus. Semenjak lahir baru niscaya kita lebih peka terhadap suara Roh Kudus. Apakah kita mau mati dengan hidup di dunia kegelapan atau kita mau hidup dengan mati bagi kedagingan, hidup menurut Roh Kudus dalam terang sehingga kita dapat mendengarkan dan berbicara langsung dengan Bapa? Marilah kita berdoa agar kita semakin diperbaharui oleh Roh Kudus.

 

 

kembali