Antioch International Comunity Incheon
MENGATASI KESEDIHAN DAN KESEPIAN
Home
Salam
Sekilas AIC
kesaksian
Silahkan hubungi kami
Jadwal Kegiatan AIC Incheon
Photo dan kegiatan kami
Jadwal Ibadah Mingguan
Links
Serba Serbi
Menara Doa
Dari Anda Untuk Kami
Jadwal Pelayanan

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,...
Filipi 3:13

Kesedihan dan kesepian adalah masalah yang banyak dialami manusia hari-hari ini. Beberapa orang mengalami banyak hal yang hilang dalam hidupnya. Ketika kejadian yang mengakibatkan kehilangan ini terjadi, Iblis akan berusaha mengikat kita dengan kesedihan. Broken home, kematian dan perceraian bisa menjadi hal yang menyebabkan seseorang harus melewati proses kesedihan. Ketika proses kesedihan ini tidak dapat dilalui oleh seseorang maka hatinya akan semakin tenggelam dalam luka. Teman yang selama ini dekat dengan kita, pergi meninggalkan kita. Bahkan tidak jarang ikut menjelekkan, makanya kita rasa sepi, hadapi masalah sendiri. Perasaan dapat luka dan perlu disembuhkan. Jangan dianggap remeh, perasaan yang luka dapat mempengaruhi pikiran lalu kehendak kita.

Reaksi perasaan alamiah kita yang terjadi saat peristiwa datang:

  1. Terkejut dan penyangkalan
    Contohnya:Ah masa...! Tapi saya yakin, dia tidak mungkin begitu! Dua hal ini adalah hal pertama yang akan dirasakan seseorang yang mengalami sebuah peristiwa. Allah memakai kedua hal ini sebagai perlindungan dari kehancuran pada jiwa kita. Kedua hal ini ibarat sebuah per pada roda mobil kita. Saat dengan tiba-tiba roda melindas lobang di jalan raya, kita yang menjadi penumpang mobil bisa terpelanting. Tapi per di roda membuat kita dan body mobil tidak parah kejutnya. Demikian Allah merancang kejut dan penyangkalan sebagai alat mencegah kehancuran akibat peristiwa yang tiba-tiba. Juga menolong kita untuk beradaptasi dengan suasana tiba-tiba tersebut. Namun kegunaan kejut dan penyangkalan hanya dalam waktu yang tidak lama.
     

  2. Marah terhadap diri sendiri
    Setan mau kita tinggal dalam penyesalan. Setan datang menyalahkan tindakan kita yang kira-kira berhubungan dengan peristiwa tiba-tiba itu sebagai penyebab. Akhirnya kita bisa marah terhadap diri sendiri, bahkan menyiksa diri. Sedih dan kesepian, karena malu untuk diceritakan. Karena kalau diceritakan, takut orang lain tahu kesalahan kita juga, selain kita senang kita bisa bela diri. Dalam keadaan begini biasanya seseorang mulai berpikir apa yang seharusnya dia lakukan atau apa yang seharusnya tidak dia lakukan.

Bagaimana mengatasinya:

  1. Mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku Flp 3:13
    Setan terus berusaha agar kita melihat apa yang telah terjadi, supaya kita terus menyesal, sedih dan marah terhadap diri sendiri. Dengan demikian, kita dibawa tidak beranjak ke depan, sementara waktu terus berjalan. Maju hadapi kenyataan. Mungkin kita juga punya kesalahan sehingga apa yang tidak diharapkan terjadi, tapi bukankah Allah bersedia mengampuni kita dan bersedia memberi jalan keluar akibat kesalahan kita.
     

  2. Jangan terlalu memaksa untuk tahu mengapa IKor 13:12 Yak 1:12,13,17
    Banyak hal mungkin kita tidak tahu kenapa terjadi. Dan seringkali Allah tidak beritahu alasannya yang jelas, tapi Dia minta kita percaya bahwa di balik semua hal yang kita alami ada berkat yang luar biasa bagi hidup kita selanjutnya. Kita akhirnya jadi orang yang lebih sabar, memahami orang lain dan kita dipakai menjadi berkat bagi orang lain.                                                                                                                                                            

    kembali

Enter supporting content here