Antioch International Comunity Incheon
Tidak Melepaskanmu
Home
Salam
Sekilas AIC
kesaksian
Silahkan hubungi kami
Jadwal Kegiatan AIC Incheon
Photo dan kegiatan kami
Jadwal Ibadah Mingguan
Links
Serba Serbi
Menara Doa
Dari Anda Untuk Kami
Jadwal Pelayanan

     Beberapa tahun yang lalu, pada suatu hari  musim panas yang terik di
Florida Selatan, seorang anak  kecil memutuskan untuk pergi berenang disebuah tempat renang tua dibelakang rumahnya. Karena bergegas mau terjun  kedalam air dingin, ia lari lewat pintu belakang, sambil  meninggalkan sepatu, kaus kaki, maupun kemejanya.
 
     Ia  melompat kedalam air, tanpa menyadari bahwa selagi  berenang
ketengah danau, seekor buaya malah sedang  berenang kearah tepian. Ibunya yang dirumah sedang melihat  keluar lewat jendela ketika ia melihat mereka
makin saling mendekati.
 
     Dalam ketakutannya, ia berlari  kearah danau, berteriak dan menjerit2
pada putranya  sekuat tenaga. Mendengar suaranya, anak kecil itu jadi 
waswas dan berbelok balik menuju ibunya. Tapi sudah terlambat...
  
    Ketika ia sampai pada ibunya, buaya itupun  tepat mencapainya juga. Dari dok, tambatan, ibu itu  menangkap tangan anak kecil itu tepat saat buaya itu  menggigit kaki2nya. Itu memulai suatu pertarungan yang luar biasa diantara mereka berdua. Buaya itu jauh lebih kuat dari ibu itu, tetapi sang ibu terlampau bersemangat jua untuk  begitu saja melepaskan. Seorang petani kebetulan sedang  lewat, ia mendengar jeritan2nya,larilah ia turun dari truknya, membidik dan menembak mati buaya itu.
      Mengagumkan sekali, setelah ber-minggu2 dirumah sakit, anak kecil itu
terselamatkan. Kaki2nya memang sangat amat  terluka, penuh parut marut
akibat serangan ganas hewan  itu, dan pada tangan2nya, ada goresan
garutan2 dalam  sekali akibat kuku2 ibunya yang menancap kedalam dagingnya saat ia terus bertahan menyelamatkan putranya yang ia  cintai.
 
     Reporter surat kabar yang mewawancarai anak  itu setelah trauma itu,
bertanya apakah ia mau menunjukkan  bekas2 lukanya. Anak itu
menaikkan celana kakinya.  Kemudian, nyata sekali ia berbangga, katanya pada reporter itu, "Tapi coba lihat tangan2ku. Ada juga parut2 bekas luka
ditanganku. Aku dapatkan ini sebab ibuku  tidak melepaskan [aku]."
     Anda dan aku bisa menyamakan diri kita dengan  anak kecil itu.
Kitapun punya luka2. Tidak, bukan akibat  gigitan buaya, atau apapun yang
sedramatis begitu. Tapi  akibat luka2 masa lalu yang menyakitkan. Beberapa
diantaranya begitu buruk sekali dan telah membuat kita  begitu menyesalinya. Akan tetapi, beberapa luka2 itu,  sahabatku, adalah karena Allah menolak
melepaskannya.
 
     Ditengah pergumulanmu, Ia ada disana sambil terus  memegangimu. Kitab
Suci mengajarkan bahwa Allah  memcintaimu. Engkau seorang anak Allah. Ia
mau melindungimu dan menyediakan segalanya. Tapi terkadang kitalah yang
secara bodoh dungu melangkah kedalam situasi  berbahaya.
     Kolam renang hidup kita penuh dengan mara  bahaya - dan kita lupa
bahwa musuh sedang menunggu untuk  menyerang. Disaat itulah mulai ada
peperangan, dan  sekiranya kau dapatkan parut2 luka cinta kasihNya pada
tangan2mu, bersyukurlah, sungguh, amat bersyukurlah.
     Ia tidak pernah dan tidak akan - melepaskanmu.

     Kalau kau melihat seseorang tanpa senyum, stop....  berilah padanya
punyamu (:-) . Allah telah memberkatimu,  sehingga engkau boleh menjadi
berkat bagi orang lain. Kau  tak pernah tahu dimana seseorang ada didalam
kehidupannya  dan apa saja yang sedang atau akan dilewatinya.