Antioch International Comunity Incheon
Kesaksian
Home
Salam
Sekilas AIC
kesaksian
Silahkan hubungi kami
Jadwal Kegiatan AIC Incheon
Photo dan kegiatan kami
Jadwal Ibadah Mingguan
Links
Serba Serbi
Menara Doa
Dari Anda Untuk Kami
Jadwal Pelayanan

Saya berasal dari sebuah keluarga yang mengaku beragama Budha tapi tidak pernah saya melihat menjalankan ibadah agamanya, selain di hari Ceng Beng, sembahyang ke kubur keluarga dan hari Raya Im-Lek sembahyang untuk arwah keluarga di rumah.

Saya mulai mengetahui tentang Tuhan Yesus, saat saya mulai sekolah di kelas1 SD di sebuah SD Katholik, di sana guru agama mengajarkan tentang Yusuf, Maria dan Tuhan Yesus, pengetahuan ini semakin bertambah ketika saya dan adik mulai diijinkan menginap di rumah seorang bibi (adik papa). Menjelang tidur ia selalu mengajarkan kami untuk menyanyi memuji Tuhan dan berdoa. Ketika di rumah seorang diri, pada saat seisi keluarga terlelap dalam tidur siang, maka sambil menatap keluar jendela yang terbuka lebar memandangi ujung-ujung pohon bambu yang bergoyang-goyang di tiup angin, saya mulai membisikan Nama Yesus berulang-ulang, dan saat pertama yang kurasakan adalah hadirnya sebuah pribadi yang tidak kelihatan, begitu menyayangi dan memberi rasa aman dan sangat nyaman dan otak anak kecilku mengatakan "Itu Tuhan Yesus!." Aku mengundangNya masuk dalam hidupku dan mulai mengajakNya bercakap-cakap dan sepertinya jawabanNya terdengar di hati. Sejak saat itu saya dikatakan oleh saudara-saudara yang ada, anak aneh karena terlalu banyak berkhayal. Seorang bibi di Jakarta kemudian mengirimkan sebuah buku cerita bergambar yang menceritakan dari Kisah Adam dan Hawa sampai Tuhan Yesus lahir, ini semakin menambah pengetahuanku tentang Allah dan Tuhan Yesus dan kemudian di sekolah juga sering dibagikan Alkitab-Alkitab kecil dari Gideon. Beberapa tahun kemudian seorang teman bermain (tetangga) mengajakku pergi ke Sekolah Minggu di sebuah Gereja Injili. Sampai sekarang masih merupakan kenangan indah di hati bila mengenang saat-saat Guru Sekolah Minggu mengajak kami anak-anak di minggu sore jam. 04.00 untuk mengisi acara di sebuah stasion pemancar Radio, di sana kami secara bersama-sama maupun berganti-gantian menyanyikan lagu pujian kepada Tuhan, sambil di rumah orang tua kami mendengarkannya lewat radio.

Setiap hari saya mengajak mama membicarakan tentang Tuhan Yesus dan FirmanNya, sebab saya tahu sekalipun ia masih jarang ke gereja karena harus mengurusi 7 anak-anak yang masih terbilang remaja dan anak-anak, tapi ia rajin baca Alkitab dan percaya serta mengasihi Tuhan Yesus dari hatinya yang terdalam, selalu saya dengar ia berdoa setiap malam menjelang kami tidur begitu panjangnya kepada Tuhan Yesus. Di masa-masa itu sampai saya duduk di bangku sekolah SMA, ada 2 problem yang saya alami yang tidak ada seorangpun yang tahu, yaitu :

  1. Telinga saya tidak bisa menempel di benda apapun (misalnya bantal, meja, pintu, dsbnya) sebab dari dalam telinga itu terus keluar suara-suara yang aneh dan menakutkanku.
  2. Saya sering bermimpi buruk, dimana oleh seekor kucing hitam saya selalu berusaha ditarik ke sebuah lorong hitam yang tidak berdasar dan saya sadari itu lorong kematian. Saat mimpi seperti ini datang, saya merasa otak saya sadar penuh tapi tangan dan kaki tidak bisa bergerak, mulut tidak bisa dibuka dan bicara dan mata juga tidak bisa dibuka.

Tapi karena sejak kecil saya telah mengenal Tuhan Yesus, maka saya terus berusaha menyerukan NamaNya di dalam hati sampai itu meluap membuka mulut saya dan kemudian saya berusaha mengangkat tangan kanan dan mengusap muka saya sambil terus menyerukan Nama Yesus dan bila ini telah berhasil dilakukan maka tubuh sayapun terbangun. Bila kejadian ini terjadi saya mendapatkan kaki dan tangan saya terbungkus selimut bagaikan bayi dibedong. Dan pernah terjadi pada saat tubuh saya sudah sadar sepenuhnya masih ada suatu kekuatan yang tak terlihat menarik kepala saya sehingga masuk ke kisi-kisi ranjang, hampir tidak bisa keluar lagi kalau saya tidak berseru Nama Yesus kembali dan menarik kepala saya keluar.

Saya menyadari semua ini terjadi karena begitu banyak roh orang mati yang berkeliaran di dalam rumah ini, keluarga papa saya semua memelihara roh leluhur, bahkan konon nenek saya memelihara abu keluarganya sampai lupa cara melepaskannya dan abu itu tidak tahu dimana lagi dan kakek saya seorang yang meninggalkan negeri Tiongkok dan di Singapore ia di serang seseorang yang ingin membunuhnya dan ia memukul orang ini sebelum naik kapal menuju Indonesia. Sampai akhir hidupnya ia tidak tahu orang yang dipukulnya selamat atau mati. Dan diantara saudara-saudara yang ada, maka saya satu-satunya di samping mama saya yang matanya paling tajam, bisa lihat macam-macam termasuk orang-orang yang sudah mati, bahkan dukun-dukun dan roh teman saya yang main dukun dan mau menjahati saya melalui alam roh di waktu tidur.

Dan melalui semua hal ini saya mulai memasuki suatu dimensi baru dalam kehidupan saya, yaitu peperangan rohani di alam mimpi, semakin hari semakin seru dan semuanya bisa dimenangkan dengan memakai Nama Yesus dan Darah Yesus. Banyak orang mengatakan mimpi itu hanya kembang tidur tapi bagi saya mimpi-mimpi yang saya alami adalah hal-hal yang lebih nyata dari hidup saya sehari-hari. Sebab banyak tempat dan orang yang saya telah kunjungi dan kenal di alam mimpi sebelum benar-benar mengunjungi tempat -tempat tersebut atau bertemu orang tersebut. Banyak hal-hal indah saya dapat dari mimpi, misalnya : Berjalan menyusuri sebuah sungai yang sangat indah bersama-sama dengan seorang pribadi yang penuh kasih, damai sejahtera dan sukacita, dan roh saya mengatakan "Itu adalah Yesus!." Kami bercerita panjang lebar seakan-akan tak ada putusnya. Pribadi itu juga yang menggandeng tangan saya dan menari-nari di atas rerumputan sepanjang jalan dengan menyanyikan satu lagu pujian yang begitu indah dan begitu saya hapal dimana kami kemudian mulai memberkati seisi kota dan orang-orang yang ada di dalamnya. Pribadi itu juga yang mengajakku berkali-kali berperahu di sebuah danau kristal yang sangat indah dan jernih dimana kami bisa melihat sampai ke dasar dengan ratusan ikan-ikan yang sangat indah warnanya sambil mengajarku banyak hal-hal indah. Dan ketika saya terbangun, masih terasa percikan air itu di kaki saya yang telanjang karena berjalan di atas air, masih terasa indahnya lagu pujian tersebut yang ternyata sekalipun terasa begitu akrab di hatiku tapi ternyata belum pernah kudengar di dunia nyata ini. Seisi keluargaku mencapku sudah aneh, hati-hati nanti bisa gila dan bunuh diri, mereka tidak bisa mengerti apa yang saya alami dan ingin saya bagi dengan mereka hanya mama yang mengerti, ia selalu berkata :"Jangan ganggu dia, biarkan dia! Mama mengerti bagaimana anak mama sendiri.". Mereka berpikir saya terlalu banyak membaca buku roman picisan dan sudah terlalu jauh jatuh dalam dunia khayalan, sampai bisa melihat setan, orang mati dsbnya.

Hal ini berjalan sampai sekarang ini tapi bunyi-bunyi ditelingaku telah lama hilang begitu juga mimpi buruk tentang kucing hitam, sehingga saya di cap si tukang mimpi. Bersama ini saya ingin menyaksikan suatu hal nyata yang saya alami melalui pengalaman-pengalaman unik di alam mimpi, yaitu :

Kurang lebih 8 tahun lalu, saya bermimpi berada di sebuah kamar depan dari rumah masa kecilku. Mendadak terdengar jeritan mama dari kamar tengah, saya langsung berlari mendapatkannya. Di sana tampak mama sedang berusaha masuk ke dalam kolong tempar tidurnya karena ada suatu makhluk besar yang sangat menakutkan menyerangnya, dalam roh saya ada suara yang mengatakan "Itu Lucifer!." Saya langsung menyerangnya dengan memakai Nama Yesus, makhluk ini mundur tapi kukunya yang panjang berwarna hijau sempat menggores sedikit lengan atas mama sehingga tergores dan mengeluarkan darah. Pertempuran kali ini kurasakan jauh lebih berat dari yang sudah pernah kuhadapi sebelum-sebelum ini, makhluk ini begitu alot untuk dikalahkan. Setelah memakan waktu yang sedikit lebih lama dan tenaga yang lebih banyak akhirnya monster ini dapat dikalahkan,ia berubah jadi asap dan terbang keluar melalui jendela kamar yang terbuka. Kemudian saya menolong mama, mengeluarkannya dari kolong tempat tidur, membersihkan lukanya dan menumpangkan tangan ke atas lukanya dan berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhannya. Mimpi ini berakhir sampai di sini dilanjutkan dengan tidur pulas biasa. Besok pagi, jam 08.00 saya segera menghubungi mama di daerah untuk menanyakan keadaannya dan ia bercerita bahwa sudah beberapa hari ada luka-luka aneh yang berupa luka terbuka (berair) muncul di bibir, langit-langit mulutnya dan jari-jarinya, sudah ke dokter tapi seakan-akan obat-obatan yang diberikan tidak membawa pertolongan apa-apa. Luka-luka seperti ini belum pernah ia dengar dan alami sebelumnya. Tapi mendadak pagi ini ia terbangun dan mendapatkan semua luka-luka itu mengering dengan sendirinya. Setelah mendengar itu saya baru menceritakan isi mimpi yang saya alami semalam dan ia mempercayainya. Saya memberitahu mama untuk mulai aktif memakai apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita orang percaya, yaitu : Nama Yesus dan Darah Yesus dan terus hidup dekat dan akrab dengan Dia. Kami sama-sama mengucap syukur kepada Tuhan.

Ini salah satu kesaksian awal dari saya bagaimana hebat dan dashyatnya Nama dan Darah Yesus yang telah dikaruniakan kepada kita orang percaya yang telah di angkat menjadi Anak Allah. Hal-hal di alam roh ini yang membuat saya sangat tertarik dengan semua pengajaran yang dibawakan oleh Team RTM, karena banyak menjelaskan bahkan mengkonfirmasi hal-hal yang saya alami dan yang tidak bisa dijelaskan oleh orang lain selama ini selain dikatakan "Si Aneh" atau "Si Tukang mimpi.".

kembali

Yohanes 15:11 " Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh".