Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Yohanes 4:23-24
Pembacaan dari perikop ini memberikan tentang percakapan Yesus dengan perempuan
Samaria yang adalah cara atau pola pujian penyembahan yang pertama sekali yang Yesus ajarkan.
Dimana dampak yang Yesus ajarkan kita dapat lihat diakhir pembacaan ini suatu perkara besar dalam kota Samaria.
Siapakah yang dapat menyembah Allah? Jawabannya adalah siapa saja! Tetapi di ayat sebelumnya di
Yohanes 4:22, dikatakan kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, jadi kita harus mengenal
dahulu siapa yang kita sembah.
Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. Yohanes 1:12
Untuk dapat menyembah Allah kita harus diubah dahulu untuk menjadi anak Allah. Caranya membuka hati dan hidup kita untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat
dan hanya kepadaNya kita percaya.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh 3:16)
Hanya anak yang dapat menyembah Bapa, kita menyembah Allah yang namanya Yesus,
nama yang berkuasa. Banyak orang yang tidak mengerti akan hal itu, sehingga pusat
penyembahan mereka adalah hal-hal lain yang sama sekali tidak memiliki kuasa bahkan atas dirinya sendiri sekalipun. Ini suatu hal yang serius sekali.
Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai
mulut, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mencium, mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba,
mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara denagn kerongkongannya. Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya. (Mzm 115:4-8)
Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada Tuhan. (Mzm 4:6)
Gambaran akan Allah yang kita sembah akan turun kepada
yang menyembah. Pengenalan akan Allah yang benar akan sangat menentukan penyembahan
yang benar juga. Dalam Lukas 4:8, Yesus berkata engkau harus menyembah Tuhan
Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.
Ada 2 hal yang harus kita perhatikan dalam pengajaran
Yesus dengan perempuan Samaria di pembacaan Yohanes 4:23-24:
- Dalam
Roh
- Harus
penuh Roh Kudus (Yoh 4:24; Ef 5:18b; Rom 8:26-27) / dapat berdoa dan menyembah dalam Roh.
Caranya minta agar Tuhan memenuhi dan buka hati untuk menerimanya lalu ucapkan akan apa yang Roh Kudus berikan pada
waktu itu (perlu proses untuk semakin hari semakin baik dan memiliki kerinduan agar selalu dipenuhi Roh Kudus)
- Dipimpin
oleh Roh (Gal 5:16-26) Kita harus mematikan kedagingan dengan membangun dan memprioritaskan roh kita untuk diisi maka
otomatis kedagingan kita akan mati
- Mengobarkan
karunia-karunia yang ada (I Kor 12:4-6, 11)
- Dalam
Kebenaran
- Hidup
Kudus / benar dihadapan Allah (Ibr 12:14b; Rom 8:30)
- Ketaatan
dan kesetiaan dalam ibadah
- Memiliki
kesaksian yang nyata
- Memiliki
keseimbangan hidup (roh, jiwa, tubuh)
Siapakah
yang menyembah Allah?
Sebelum
penciptaan dari bumi ini, Allah di surga memiliki 3 panglima malaikat besar, yaitu Mikhael, Gabriel dan Lucifer, masing-masing
dari malaikat ini punya tugas khusus. Salah satu diantaranya adalah Lucifer yang
bagian dari tugasnya adalah memuji-menyembah dan mengagungkan Allah dalam nyanyian dan dengan berbagai alat-alat musik. Dalam satu tulisan Lucifer dikatakan menjadi perantara dari seluruh penghuni
surga dengan Allah. Lucifer menahan radiasi dari kekudusan Allah sehingga semua
penghuni surga dapat berhadapan dengan Allah. Luar biasa, suatu kedudukan yang
sungguh tinggi dan dipercaya oleh Allah.
Tetapi Lucifer jatuh.
Dia jatuh dalam dosa dimana ia menginginkan dalam hatinya ia sama seperti Allah, yang tidak dapat dibandingkan dengan
apapun baik di surga maupun di dumi. Lucifer jatuh dalam kesombongan. Ia tidak menjaga kepercayaan yang Allah berikan.
Ia dicampakkan dari surga mulia ke dunia bersama dengan keagungannya, kehebatannya dan menjadi seteru Allah (Yes 14:12-15). Dan Lucifer berusaha untuk mempengaruhi jiwa-jiwa yang kosong dengan segala tipu daya
dan kenikmatan dunia untuk bersama-sama dia masuk dalam lubang tanpa dasar yaitu neraka yang Allah tentukan untuk menjadi
tempatnya kelak. Allah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan Allah, manusia berdosa tapi telah ditebus dengan
darahNya sehingga dapat mendekat kepada Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat dan diberikan kuasa atas
segala ciptaanNya (Mzm 8:5-7). Manusia telah dihembuskan nafas Allah sehingga
manusia menjadi hidup, dan dalam Mazmur 150:6 berkata biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Allah menempatkan manusia diatas semua ciptaanNya dengan satu tujuan agar manusia memuliakan penciptanya
Allah semesta alam dengan memuji dan menyembahNya dan kepadaNya setiap lutut bertelut, setiap lidah mengaku Yesus adalah Tuhan. Allah menempatkan anak-anakNya untuk menggantikan tempat Lucifer, dan kita adalah
orang-orang yang dekat dengan Allah, diciptakan sempurna bahkan menjadi serupa seperti Yesus (Rom 8:29-30).
Seorang penyembah adalah orang yang dekat dengan
Allah, ia mengenal pribadi yang disembah bahkan apa isi hati dari Allah, memiliki keintiman dengan Allah. Sehingga seorang penyembah tidak perlu meminta sesuatu dan berkata, Tuhan tolong saya, saya perlu ini dan
butuh itu, dll. Ketika anak menghampiri Bapa, Bapa tahu apa isi hati kita da
apa yang menjadi keinginan, kebutuhan, keperluan kita. Karena Bapapun sangat
mengenal hati dari anakNya.
Mendekat dengan hatinya penuh dengan kerinduan merupakan
persembahan bagi Allah. Dan apa yang kita dapatkan? Kita dapat merasakan kehadiran Tuhan. Allah itu adalah Roh
sehingga kita tidak bisa melihat wujud dari Allah tetapi dapat merasakan kehadiran Allah.
Walaupun demikian kita akan menuju ke arah dimana ketika kita semakin disempurnakan dalam kekudusan, maka kehadiranNya
dan kemuliaanNya yang dahsyat bukan hanya dapat dirasakan oleh roh kita tetapi mata jasmani kita dapat melihat bahkan
tubuh kita dapat merasakan jamahan, belaian dan dekapan Allah dan saya percaya ketika Allah hadir dengan kemuliaanNya di tengah-tengah
perhimpunan jemaat, maka kita yang masih hidup dengan tubuh jasmani akan mengalami kemuliaan Allah yang dahsyat bahkan Allah
akan memberikan tubuh kemuliaan bagi kita. Halleluya! Seperti yang terjadi pada zaman Musa di Gunung Sinai, zaman raja Salomo dalam pentahbisan bait Allah. Itu yang menjadi kerinduan kita.
Bagaimana
caranya kita memuji, menyembah Tuhan?
- Dengan ucapan syukur
Ucapan syukur adalah berupa kata-kata yang kita ucapkan
untuk rasa syukur kita kepada Allah atas kebaikanNya, perlindunganNya, pemeliharaanNya, dll.
Misalnya: Engkau baik Tuhan, Terima kasih Yesus, Aku bersyukur Yesus, dll.
- Puji-pujian
Puji-pujian adalah tindakan kita untuk mengagungkan, membesarkan
dan memuliakan nama Tuhan atas segala pekerjaanNya dalam hidup kita. Ini bisa
berupa lagu, dengan nyanyian sukacita, sorak sorai. Misalnya: Bersyukurlah kepada
Tuhan sebab Ia baik, Kumasuki gerbangNya dengan hati bersyukur, Rayakan, Yesus rayakan, dll.
- Penyembahan
Penyembahan adalah mempersembahkan kasih kita kepada Allah
tanpa sesuatu permohonan apapun. Jika pujian dan ucapan syukur berbicara mengenai
ungkapan atau tindakan yang kita lakukan karena apa yang telah Tuhan perbuat, tetapi penyembahan tentang apa yang Allah inginkan
untuk kita perbuat itulah yang kita persembahkan dengan hati yang penuh kerinduan. Penyembahan
bukan sekedar nyanyian atau musik tetapi hati yang rindu akan Tuhan itu sendiri dan tidak untuk hal-hal yang lain. Ini adalah suatu bentuk keintiman yang sangat dalam antara kita dengan Allah. Hati yang penuh kerinduan untuk mempersembahkan adalah suatu sikap penyembahan dihadapan Allah, sehingga
melalui kata-kata kita, nyanyian kita, dan melalui permainan musik kita berarti kita sedang dalam penyembahan kepada Allah. Sumbernya adalah dari hati kita.
Tinggal dalam pujian penyembahan sampai selamanya
Pujian dan penyembahan yang kita lakukan ketika kita hidup dalam dunia ini adalah persiapan dimana saatnya
ketika kita bertemu dengan Bapa di surga kita akan terbiasa. Karena aktivitas
kita di surga hanya satu yaitu memuji dan menyembah Anak domba Allah Yesus Kristus selama 24 jam siang dan malam (Why 4:8-9).
Latihlah diri sendiri dalam memuji, menyembah
sampai itu menjadi gaya hidup saudara. Lihat dan saksikan bagaimana kehidupan
saudara akan dipenuhi berkat dan mujizat Allah setiap hari, bahkan akan banyak jiwa-jiwa dimenangkan bagi Kristus melalui
hidup saudara. Haleluya!
kembali